HIDUP
HARUS DIPERJUANGKAN
Cita-cita terbesar dalam perjalanan hidup
ini adalah menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Untuk dapat mewujudkan cita-cita
hidup dibutuhkan usaha dan pengorbanan. Hal ini sesuai dengan filsafat Jawa
bahwa jer basuki mawa bea, yang
artinya keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan. Filsafat ini
berarti bahwa seseorang harus berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk dapat
meraih apa yang diimpikan. Karena cita-cita dan impian tidak mungkin datang
secara tiba-tiba. Jangan sampai kita hanya adheng-adheng
tetesing embun dengan menggantungkan rejeki atau cita-cita tanpa berusaha.
Usaha kita hari ini adalah keberhasilan kita dikemudian hari.
Perjalanan menuju kesuksesan adalah proses yang menentukan setiap tapak
langkah kita, setiap hembusan nafas, detak jantung, aliran darah dari pagi
menuju petang. Semua saling melengkapi dan bergotong royong menuju titik puncak
yang sama yaitu kesuksesan dan kebahagiaan. Kesuksesan tidak dengan mudah dapat
kita raih secara instan. Kita harus sabar menitinya, mengikuti jejak langkahnya
secara gliyak-gliyak tumindak sareh
pikoleh.
Waktu juga mempunyai peranan penting dalam
kesuksesan seseorang. Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam segala
kegiatan positif. Jangan sampai kita cemas terhimpit waktu dan mempunyai
pikiran untuk membunuh waktu. Karena waktu tidak akan mati. Ia akan terus
mendetakkan jarum-jarumnya pada putaran yang sama, tak henti-hentinya. Waktu
akan melahap ketidaksiapan kita menjalani setiap langkah kehidupan. Ibaratnya
kita di dunia ini hanya mampir ngombe,
sehingga kita harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Bersahabat dengan
waktu, bukan sebagai mangsa dari waktu. Karena segala sesuatu yang sudah
terjadi sulit untuk dapat dikembalikan seperti awal mulanya, dalam pepatah Jawa
disebutkan bahwa beras wutah arang mulih
kaya takere.
Menyikapi rahasia dalam kehidupan ini tentu tidak
lepas dari usaha dan doa. Sebagai manusia yang mempunyai keimanan, tidak ada
salahnya jika kita selalu mengingat kuasa dari Tuhan Yang Maha Perkasa. Setelah
kita berusaha sebaik mungkin, semaksimal mungkin, semuanya kita kembalikan
kepada yang telah menggariskan hidup kita. Sirami hati untuk berserah diri
mengharap anugrahnya, dengan segala puji dan simpuh sujud kita. Hal ini harus
kita yakini, bahwa budi dayane manungsa
ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa yang artinya segala usaha manusia
tidak bisa mengatasi takdir Yang Maha Kuasa. Sehingga kita harus pintar-pintar
mengambil hatiNya dengan rayuan yang mengagungkan namaNya penuh cinta. Dengan
cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman
hidup menjadi terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar